APLIKASI TRANSISTOR BIPOLAR
KONTROL LAMPU KAMAR OTOMATIS
1. Tujuan [kembali]
- Untuk mengetahui dan memahami apa itu LDR dan Sensor Infrared
- Untuk mengetahui dan memahami Aplikasi Transistor Bipolar
- Dapat membuat rangkaian Aplikasi Transistor Bipolar dengan menggunakan LDR dan Sensor Infrared untuk kontrol lampu kamar otomatis
2. Alat dan Bahan [kembali]
A. Alat
-
Baterai 12 V
Baterai 12 V berfungsi sebagai sumber energi
listrik yang digunakan dalam simulasi ini.
Power Supply berfungsi sebagai sumber energi
listrik untuk menyuplai tegangan atau arus
listrik
B. Bahan
-
Resistor 10 K
-
Resistor 430 K
Specifications
Resistance (Ohms)
430K
Power (Watts)
1W
Tolerance
±5%
Packaging
Bulk
Composition
Metal Oxide Film
Temperature Coefficient
±300ppm/°C
Lead Free Status
Lead Free
RoHS Status
RoHS Compliant
-
Resistor 2,2 K
-
Resistor 220 ohm
-
Dioda 1N4001
A. Spesifikasi :
-
Package Type: Available in DO-41
& SMD Packages
-
Diode Type: Silicon Rectifier
General Usage
Diode
-
Max Repetitive Reverse
Voltage is: 1000 Volts
-
Average Fwd
Current: 1000mA
-
Non-repetitive Max Fwd
Current: 30A
-
Max Power Dissipation
is: 3W
-
Max Storage &
Operating temperature
Should Be: -55 to +175
Centigrade
B. Konfigurasi Pin:
Nomor Pin
Nama Pin
Deskripsi
1
Anoda
Arus selalu Masuk
melalui Anoda
2
Katoda
Arus selalu Keluar
melalui Katoda
B. Spesifikasi :
Transistor Type : NPN
Voltage – Collector Emitter
Breakdown (Max) : 45 V
Current- Collector (Ic) (Max) :
100mA
Power – Max : 625 mW
DC Current Gain (hFE) (Min) @ Ic,
Vce : 110 @ 2mA, 5V
Vce Saturation (Max) @ Ib Ic :
300mV, @ 5mA, 100mA
Frequency – Transition : 300MHz
Current- Collector Cutoff (Max) :
-
Mounting Type : Through Hole
Package / Case : TO-226-3, TO-92-3
(TO-226AA) Formed Leads
Packaging : Tape & Box
(TB
Lead Free Status : Lead Free
RoHs Status : RoHs Compliant
- Baterai 12 V
- Resistor 10 K
- Resistor 430 K
Specifications | |
Resistance (Ohms) | 430K |
Power (Watts) | 1W |
Tolerance | ±5% |
Packaging | Bulk |
Composition | Metal Oxide Film |
Temperature Coefficient | ±300ppm/°C |
Lead Free Status | Lead Free |
RoHS Status | RoHS Compliant |
- Resistor 2,2 K
- Resistor 220 ohm
- Dioda 1N4001
- Package Type: Available in DO-41 & SMD Packages
- Diode Type: Silicon Rectifier General Usage Diode
- Max Repetitive Reverse Voltage is: 1000 Volts
- Average Fwd Current: 1000mA
- Non-repetitive Max Fwd Current: 30A
- Max Power Dissipation is: 3W
- Max Storage & Operating temperature Should Be: -55 to +175 Centigrade
Nomor Pin |
Nama Pin |
Deskripsi |
1 |
Anoda |
Arus selalu Masuk melalui Anoda |
2 |
Katoda |
Arus selalu Keluar melalui Katoda |
B. Spesifikasi :
Transistor Type : NPN
Voltage – Collector Emitter Breakdown (Max) : 45 V
Current- Collector (Ic) (Max) : 100mA
Power – Max : 625 mW
DC Current Gain (hFE) (Min) @ Ic, Vce : 110 @ 2mA, 5V
Vce Saturation (Max) @ Ib Ic : 300mV, @ 5mA, 100mA
Frequency – Transition : 300MHz
Current- Collector Cutoff (Max) : -
Mounting Type : Through Hole
Package / Case : TO-226-3, TO-92-3 (TO-226AA) Formed Leads
Packaging : Tape & Box (TB
Lead Free Status : Lead Free
RoHs Status : RoHs Compliant
A. Konfigurasi Pin
Pin Name
Description
VCC
Power Supply
Input
GND
Power Supply
Ground
OUT
Active High
Output
B. Spesifikasi
C. Grafik Respon
-
Relay 12V
A. Konfigurasi PIN
Relay
Nomor PIN
Nama Pin
Deskripsi
1
Coil End 1
Digunakan untuk
memicu (On / Off)
Relay, Biasanya satu
ujung terhubung ke
12V dan ujung
lainnya ke
ground
2
Coil End 2
Digunakan untuk
memicu (On / Off)
Relay, Biasanya satu
ujung terhubung ke
12V dan ujung
lainnya ke
ground
3
Common (COM)
Common terhubung ke
salah satu Ujung
Beban yang akan
dikontrol
4
Normally Close
(NC)
Ujung lain
dari beban
terhubung ke
NO atau
NC. Jika
terhubung ke
NC beban tetap
terhubung
sebelum
pemicu
5
Normally Open
(NO)
Ujung lain
dari beban
terhubung ke
NO atau
NC. Jika
terhubung ke
NO, beban
tetap terputus
sebelum
pemicu
B. Spesifikasi :
-
Trigger Voltage (Voltage across
coil) : 12V DC
-
Trigger Current (Nominal
current) : 70mA
-
Maximum AC load current: 10A @
250/125V AC
-
Maximum DC load current: 10A @
30/28V DC
-
Compact 5-pin configuration with
plastic moulding
-
Operating time: 10msec Release
time: 5msec
-
Maximum switching: 300
operating/minute (mechanically)
B. Spesifikasi Buzzer
1. Rated Voltage :
12V
2. DC Operating Voltage : 4 to
8V
3. DC Rated Current* :
≤30mA
4. Sound Output at 10cm* :
≥85dB
5. Resonant Frequency : 2300
±300Hz
6. Tone : Continuous
7. Operating Temperature : -25°C
to +80°C
8. Storage Temperature : -30°C to
+85°C
9. Weight : 2g
*Value applying at rated voltage
(DC)
-
LED
a. Spesifikasi :
* Superior weather
resistance
* 5mm Round Standard
Directivity
* UV Resistant Eproxy
* Forward Current (IF):
30mA
* Forward Voltage (VF):
1.8V to 2.4V
* Reverse Voltage: 5V
* Operating Temperature:
-30℃ to +85℃
* Storage Temperature: -40℃
to +100℃
* Luminous Intensity:
20mcd
b. Konfigurasi Pin
:
* Pin 1 : Positive terminal
of LED
* Pin 2 : Negative terminal
of LED
-
Lamp
Pin Name |
Description |
VCC |
Power Supply Input |
GND |
Power Supply Ground |
OUT |
Active High Output |
- Relay 12V
Nomor PIN |
Nama Pin |
Deskripsi |
1 |
Coil End 1 |
Digunakan untuk memicu (On / Off) Relay, Biasanya satu ujung terhubung ke 12V dan ujung lainnya ke ground |
2 |
Coil End 2 |
Digunakan untuk memicu (On / Off) Relay, Biasanya satu ujung terhubung ke 12V dan ujung lainnya ke ground |
3 |
Common (COM) |
Common terhubung ke salah satu Ujung Beban yang akan dikontrol |
4 |
Normally Close (NC) |
Ujung lain dari beban terhubung ke NO atau NC. Jika terhubung ke NC beban tetap terhubung sebelum pemicu |
5 |
Normally Open (NO) |
Ujung lain dari beban terhubung ke NO atau NC. Jika terhubung ke NO, beban tetap terputus sebelum pemicu |
- Trigger Voltage (Voltage across coil) : 12V DC
- Trigger Current (Nominal current) : 70mA
- Maximum AC load current: 10A @ 250/125V AC
- Maximum DC load current: 10A @ 30/28V DC
- Compact 5-pin configuration with plastic moulding
- Operating time: 10msec Release time: 5msec
- Maximum switching: 300 operating/minute (mechanically)
-
LED
a. Spesifikasi :
* Superior weather resistance
* 5mm Round Standard Directivity
* UV Resistant Eproxy
* Forward Current (IF): 30mA
* Forward Voltage (VF): 1.8V to 2.4V
* Reverse Voltage: 5V
* Operating Temperature: -30℃ to +85℃
* Storage Temperature: -40℃ to +100℃
* Luminous Intensity: 20mcd
b. Konfigurasi Pin :
* Pin 1 : Positive terminal of LED
* Pin 2 : Negative terminal of LED
- Lamp
A. Spesifikasi :
- Higher lumen output: from 1850 lm to 4900 lm
- Almost constant lumen maintenance throughout the entire life of the lamp due to Luxline Plus triphosphor technology
- High colour rendering (Ra85/Class1B)
- For electronic ballast operation only giving greater efficiency and advantages in improved starting and life performance
- Optimised ambient operating temperature at 35° C (max lumen output) allows compact luminaire designs
- Reduced storage volume and transportation costs
- Average rated life: up to 20000 hours
-
Voltmeter
Volt meter DC merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui beda
potensial tegangan DC antara 2 titik pada suatu beban listrik atau
rangkaian elektronika.
-
Ground
Ground Berfungsi sebagai untuk meniadakan beda potensial dengan mengalirkan arus sisa
dari kebocoran tegangan atau arus pada rangkaian
3. Dasar Teori [kembali]
- RESISTOR
Resistor merupakan komponen elektronika dasar yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian.Sesuai dengan namanya, resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Resistor memiliki simbol seperti gambar dibawah ini :
Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan Hukum OHM :
Seri : Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
Paralel: 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
- Dioda
Cara Kerja Dioda
Secara sederhana, cara kerja dioda dapat dijelaskan dalam tiga kondisi, yaitu kondisi tanpa tegangan (unbiased), diberikan tegangan positif (forward biased), dan tegangan negatif (reverse biased).
A. Kondisi tanpa tegangan
Pada kondisi tidak diberikan tegangan akan terbentuk suatu perbatasan medan listrik pada daerah P-N junction. Hal ini terjadi diawali dengan proses difusi, yaitu bergeraknya muatan elektro dari sisi n ke sisi p. Elektron-elektron tersebut akan menempati suatu tempat di sisi p yang disebut dengan holes. Pergerakan elektron-elektron tersebut akan meninggalkan ion positif di sisi n, dan holes yang terisi dengan elektron akan menimbulkan ion negatif di sisi p. Ion-ion tidak bergerak ini akan membentuk medan listrik statis yang menjadi penghalang pergerakan elektron pada dioda.
B. Kondisi tegangan positif (Forward-bias)
Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal positif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal negatif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Ion-ion negatif akan tertarik ke sisi anoda yang positif, dan ion-ion positif akan tertarik ke sisi katoda yang negatif. Hilangnya penghalang-penghalang tersebut akan memungkinkan pergerakan elektron di dalam dioda, sehingga arus listrik dapat mengalir seperti pada rangkaian tertutup.
C. Kondisi tegangan negatif (Reverse-bias)
Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal negatif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal positif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Pemberian tegangan negatif akan membuat ion-ion negatif tertarik ke sisi katoda (n-type) yang diberi tegangan positif, dan ion-ion positif tertarik ke sisi anoda (p-type) yang diberi tegangan negatif. Pergerakan ion-ion tersebut searah dengan medan listrik statis yang menghalangi pergerakan elektron, sehingga penghalang tersebut akan semakin tebal oleh ion-ion. Akibatnya, listrik tidak dapat mengalir melalui dioda dan rangkaian diibaratkan menjadi rangkaian terbuka.
3. Rumus
- Transistor NPN
Rumus dari Transitor adalah :
hFE = iC/iB
dimana, iC = perubahan arus kolektor
iB = perubahan arus basis
hFE = arus yang dicapai
Karakteristik Input
Transistor adalah komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP. Transistor memiliki dua sambungan: satu antara emitter dan basis, dan yang lain antara kolektor dan basis. Karena itu, sebuah transistor seperti dua buah dioda yang saling bertolak belakang yaitu dioda emitter-basis, atau disingkat dengan emitter dioda dan dioda kolektor-basis, atau disingkat dengan dioda kolektor.
Bagian emitter-basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda emitter-basis dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus terhadap tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat.
Karakteristik Output
Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi yang berbeda yaitu daerah aktif, daerah saturasi, daerah cutoff, dan daerah breakdown. Jika transistor digunakan sebagai penguat, transistor bekerja pada daerah aktif. Jika transistor digunakan pada rangkaian digital, transistor biasanya beroperasi pada daerah saturasi dan cutoff. Daerah breakdown biasanya dihindari karena resiko transistor menjadi hancur terlalu besar.
Gelombang I/O Transistor
Bagian emitter-basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda emitter-basis dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus terhadap tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat.
Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi yang berbeda yaitu daerah aktif, daerah saturasi, daerah cutoff, dan daerah breakdown. Jika transistor digunakan sebagai penguat, transistor bekerja pada daerah aktif. Jika transistor digunakan pada rangkaian digital, transistor biasanya beroperasi pada daerah saturasi dan cutoff. Daerah breakdown biasanya dihindari karena resiko transistor menjadi hancur terlalu besar.
- Sensor Infrared
Grafik menunjukkan hubungan antara resistansi dan jarak potensial untuk sensitivitas rentang antara pemancar dan penerima inframerah. Resistor yang digunakan pada sensor mempengaruhi intensitas cahaya inframerah keluar dari pemancar. Semakin tinggi resistansi yang digunakan, semakin pendek jarak IR Receiver yang mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih rendah dari IR Transmitter. Sementara semakin rendah resistansi yang digunakan, semakin jauh jarak IR Receiver mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih tinggi dari IR Transmitter.
- LDR
- Relay
- Apabila coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya elektromagnetik yang dapat menarik armature untuk merubah switch contact point.
- Apabila coil tersebut sudah tidak dialiri arus listrik, maka Armature akan kembali lagi ke posisi Normally Close.
- Umumnya, coil yang digunakan oleh relay untuk mengubah switch contact point ke posisi NC hanya membutuhkan arus listrik yang kecil.
- Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loudspeaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).
- Light Emitting Code (LED)
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.
- Light Emitting Code (LED)
Simbol dan Bentuk LED (Light Emitting Diode)
Cara Kerja LED (Light Emitting Diode)
Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi cahaya
- LAMP
Sebuah Pilot lamp atau dalam bahasa indonesia lampu pilot merupakan sebuah lampu LED yang biasa digunakan sebagai lampu indikator dalam rangkaian sebuah alat atau mesin. Pilot lamp tersebut dapat bekerja sebagai mestinya jika dialiri daya daya AC sebesar 220 VAC dengan toleransi 110 –240 V AC. Warna yang dihasilkan Pilot lamp ini adalah lapu putih.
- Motor DC
Motor DC adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya.Simbol DC Motor :
Cara Kerja Motor DC : Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.Kecepatan putar motor DC (N) dirumuskan dengan Persamaan berikut.
- Logic State
Gerbang logika atau logic State adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika Boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang Logika beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner yaitu bilangan yang hanya memiliki 2 kode simbol yakni 0 dan 1 dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean.
Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi cahaya
- LAMP
Sebuah Pilot lamp atau dalam bahasa indonesia lampu pilot merupakan sebuah lampu LED yang biasa digunakan sebagai lampu indikator dalam rangkaian sebuah alat atau mesin. Pilot lamp tersebut dapat bekerja sebagai mestinya jika dialiri daya daya AC sebesar 220 VAC dengan toleransi 110 –240 V AC. Warna yang dihasilkan Pilot lamp ini adalah lapu putih.
- Motor DC
- Logic State
4. Percobaan [kembali]
Step 1:SUSUN dan SIAPKAN KOMPONEN
Step 2:RANGKAI KOMPONEN
Step 3: BUAT SIMULASI PADA PROTEUS
Step 4: MENCOBA RANGKAIAN
Step 5: MENERAPKAN RANGKAIAN
- Foto Rangkaian
- Prinsip Kerja
Pada saat test pin berlogika 1, yaitu pada saat mendeteksi adanya manusia, maka tegangan yang keluar dari Vout sensor terbaca sebesar 4,99 volt diteruskan melalui R1, dan diperkecil ketika menuju kaki base transistor Q1. Sehingga nilai tegangan yang terbaca pada kaki base transistor yaitu sebesar 0,82 volt. Tegangan sebesar itu cukup untuk mengaktifkan transistor. Dengan aktifnya transistor, maka ada tegangan dari power supply menuju relay diteruskan ke kaki kolektor transistor, kemudian menuju kaki emitor transistor dan diteruskan ke ground, sehingga relay menjadi aktif. Dengan aktifnya relay, maka posisi switch berpindah ke kiri yang menyebabkan terbentuk rangkaian loop tertutup dan arus mengalir Buzzer, LED
Pada saat test pin berlogika 1, yaitu pada saat mendeteksi tidak adanya cahaya dari matahari maka tegangan yang keluar dari Vout sensor terbaca sebesar 4,89 volt diteruskan melalui resistor R3, dan diperkecil ketika menuju kaki base transistor. Sehingga nilai tegangan yang terbaca pada kaki base transistor Q2 yaitu sebesar 0,82 volt. Tegangan sebesar itu cukup untuk mengaktifkan transistor Q2. Dengan aktifnya transistor Q2, maka ada tegangan dari power supply menuju relay diteruskan ke kaki kolektor transistor Q2, kemudian menuju kaki emitor transistor Q2 dan diteruskan ke ground, sehingga relay menjadi aktif. Dengan aktifnya relay, maka posisi switch berpindah ke kiri yang menyebabkan terbentuk rangkaian loop tertutup dan arus mengalir Motor DC pun hidup dan menghidupkan lampu
5. Video [kembali]
6. Link Download [kembali]
- Download HTML klik disini
- Download Rangkaian klik disini
- Download Video klik disini
- Download Data Sheet Resistor 10k klik disini
- Download Data Sheet Resistor 430k klik disini
- Download Data Sheet Resistor 2,2k klik disini
- Download Data Sheet Resistor 220 ohm klik disini
- Download Data Sheet Dioda 1N4001 klik disini
- Download Data Sheet Transistor NPN BC547 klik disini
- Download Data Sheet Sensor Infrared klik disini
- Download Data Sheet LDR klik disini
- Download Data Sheet Relay 12V klik disini
- Download Data Sheet Buzzer klik disini
- Download Datasheet LED klik disini
- Download Data Sheet Motor DC klik disini
- Download File Library Sensor Infrared klik Disini
Komentar
Posting Komentar