TUGAS BESAR UP UC



TUGAS BESAR UP & UC

TEMPAT SAMPAH PINTAR



Referensi:

Imran, A., & Rasul, M. (2020). Pengembangan Tempat Sampah Pintar Menggunakan Esp32. Jurnal Media Elektrik, 17(2), 2721–9100. https://ojs.unm.ac.id/mediaelektrik/article/view/14193

Ma’arif, R. A., Fauziah, & Hayati, N. (2019). Sistem Monitoring Tempat Sampah Pintar Secara Real-time Menggunakan Metode Fuzzy Logic Berbasis IOT. Jurnal Infomedia, 4(2), 69–74. http://e-jurnal.pnl.ac.id/index.php/infomedia/article/view/1571

Fatmawati, K., Sabna, E., & Irawan, Y. (2020). Rancang Bangun Tempat Sampah Pintar Menggunakan Sensor Jarak Berbasis Mikrokontroler Arduino. Riau Journal Of Computer Science, 6(2), 124–134.

Mufti, & Indra. (2016). Rancang Bangun Tempat Sampah Pintar Menimbang Dan Mengenali Jenis Sampah Pada Bank Sampah Budi Luhur. Budi Luhur Information Technology, 13, 1–6.

Wuryanto, A., Hidayatun, N., Rosmiati, M., & Maysaroh, Y. (2019). Perancangan Sistem Tempat Sampah Pintar Dengan Sensor HCRSF04 Berbasis Arduino UNO R3. Paradigma - Jurnal Komputer Dan Informatika, 21(1), 55–60. https://doi.org/10.31294/p.v21i1.4998

Yunus, M. (2018). Rancang Bangun Prototipe Tempat Sampah Pintar Pemilah Sampah Organik Dan Anorganik Menggunakan Arduino. Proceeding STIMA, 1(1), 340–343.



1. Abstrak[Back]
Pembersihan tempat sampah yang dilakukan petugas sampah terkadang mengalami keterlambatan dan pemerikasaan tempat sampah secara manual. Hal ini mengurangi performa petugas sampah dalam pembersihan tempat sampah di titik yang berbeda. Sampah merupakan barang yang terbuang dari hasil aktifitas manusia maupun alam. Sampah dapat mempunyai nilai negatif apabila salah dalam penanganannya. Belakangan ini sering terdengar istilah bank sampah, yaitu suatu kelompok atau lembaga pengelola sampah. Perkembangan bank sampah sangat baik, karena menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ada sekitar 2.861 unit dengan total jumlah penabung 175.413 orang, serta jumlah sampah yang terkelola 5.551 ton/bulan dengan total nilai transaksi Rp 34,3 milyar/bulan. Akan tetapi perkembangan ini tidak dibarengi dengan perkembangan sumber daya manusianya, sehingga pengelola sering kualahan dalam mengelola sampah. Salah satunya adalah mekanisme penghitungan berat sampah dan identifikasi sampah hingga tabungan bank sampah yang masih dilakukan secara manual. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mendorong manusia untuk mengatasi segala permasalahan yang timbul disekitarnya secara efisien serta meringankan pekerjaan yang ada. Tempat Sampah Pintar ini menggunakan ultrasonik sensor, infrared sensor, dan arduino uno yang dalam hal mendeteksi orang dan sampah. Adapun manfaatnya adalah agar penghitungan berat sampah tidak lagi secara manual, tapi sudah berbasis komputer.

2. Pendahuluan[Back]
Manusia adalah makhluk hidup yang setiap kegiatannya tak lepas dari kegitan konsumsi, karena selain dikenal sebagai makhluk sosial manusia juga dikenal sebagai makhluk yang tidak lepas dari kegiatan konsumsi/pakai. Berbeda dari makhluk konsumsi lain seperti hewan dan tumbuhan, manusia adalah makhluk konsumsi yang sangat aktif dikarena dapat dipastikan disetiap kegiatan yang dilakukan akan ada sesuatu yang akan dikonsumsi baik secara langsung maupun tidak langsung, dicernah atau hanya sekedar digunakan. Kegiatan yang dilakukan manusia terkadang menghabiskan atau menyisakan sesuatu yang dikonsumsinnya. Sisa-sisa dari kegiatan ini disebut sampah. Sampah yang paling umum ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah sampah organik dan anorganik.

 

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari alam yanng dapat diurai oleh alam seperti sisa makanan, tumbuhan maupun hewan sedangkan sampah anorganik adalah sampah dari hasil olahan bahan-bahan buatan manusia yang tidak dapat diurai oleh alam. Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun prosesproses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai yang negatif jika dalam penanganannya tidak dilakukan dengan baik. Karena sampah dapat mempengaruhi kelestarian lingkungan hidup maupun lingkungan sosial, apabila ada kesalahan dalam pembuangan sampah maka akan berakibat buruk bagi lingkungan hidup dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang. Karena itu maka terbitlah Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah beserta Peraturan Pemerintah Nomor 81 tahun 2012 yang mengamanatkan perlunya perubahan paradigma yang mendasar dalam pengelolaan sampah. Kegiatan pengurangan sampah bermakna agar seluruh lapisan masyarakat , baik pemerintah, maupun masyarakat luas melaksanakan pembatasan timbulan sampah, pendaur ulang, dan pemanfaatan kembali sampah atau yang dikenal dengan sebutan 3R Reduce, Reuse, dan Recycle melalui upaya yang efisien, cerdas dan terprogram.

 

Belakangan ini kita sering mendengar istilah bank sampah, salah satunya yaitu bank sampah Budi Luhur. Bank sampah ini merupakan suatu gerakan atau kreatifitas dari warga sekitar, bank sampah merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar melaksanakan kegiatan 3R yang disebutkan diatas. Bank sampah memberikan solusi tentang pemanfaatan pengelolaan sampah yang berasal dari limbah rumah tangga, kantor, sekolah, puskesmas, dll. Saat ini perkembangan bank sampah di Indonesia sangat baik, karena menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2015 saja, ada sekitar 2.861 unit bank sampah dengan total jumlah penabung 175.413 orang, serta jumlah sampah yang terkelola 5.551 ton/bulan dengan total nilai transaksi Rp 34,3 milyar/bulan.  

 

             

3. Tinjauan Pustaka [Back]

1. Arduino 328

Mikrokontroler adalah suatu Central Processing Unit (CPU) yang disertai dengan memori serta sarana input output dan dibuat dalam bentuk chip. CPU ini terdiri dari dua bagian yaitu yang pertama adalah unit pengendali dan yang kedua adalah unit aritmatika dan logika.

Mikrokontroler AVR (Alf and Vegaard’s Risc Processor) ATMega328P merupakan seri mikrokontroler Complementary Metal Oxide Semiconductor (CMOS) 8-bit buatan Atmel berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi pada program dieksekusi dalam satu siklus clock .ATMega328P mempunyai 8 Kbyte in-System Programmable Flash yang memungkinkan memori program untuk diprogram ulang (read/write) dengan koneksi secara serial yang disebut Serial Peripheral Interface (SPI). AVR memilki keunggulan dibandingkan dengan mikrokontroler lain, keunggulan mikrokontroler AVR yaitu memiliki kecepatan dalam mengeksekusi program yang lebih cepat, karena sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock (lebih cepat dibandingkan mikrokontroler keluarga MCS 51 yang memiliki arsitektur Complex Intrukstion Set Compute). ATMega328P mempunyai throughput mendekati 1 Millions Instruction Per Second (MIPS) per MHz, sehingga membuat konsumsi daya menjadi rendah terhadap kecepatan proses eksekusi perintah.

ATMega328 memiliki 28 Pin, yang masing-masing pinnya memiliki fungsi yang berbeda-beda baik sebagai port maupun fungsi yang lainnya. Berikut akan dijelaskan fungsi dari masing-masing kaki ATmega8 yaitu sebagai berikut :

 

1.     VCC

Merupakan supply tegangan digital.

2.     GND

Merupakan ground untuk semua komponen yang membutuhkan grounding.

3.     Port B (PB7...PB0)

Didalam Port B terdapat XTAL1, XTAL2, TOSC1, TOSC2. Jumlah Port B adalah 8 buah pin, mulai dari pin B.0 sampai dengan B.7. Tiap pin dapat digunakan sebagai input maupun output. Port B merupakan sebuah 8-bit bi- directional I/O dengan internal pull-up resistor.Sebagai input, pin-pinyang terdapat pada port B yang secara eksternal diturunkan, maka akan mengeluarkan arus jika pull-up resistor diaktifkan. Khusus PB6 dapat digunakan sebagai input Kristal (inverting oscillator amplifier) dan input ke rangkaian clock internal, bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Sedangkan untuk PB7 dapat digunakan sebagai output Kristal (output oscillator amplifier) bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock.

4.     Port C (PC5…PC0)

Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O port yang di dalam masing- masing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah mulai dari pin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaran/output port C memiliki karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus (sink) ataupun mengeluarkan arus (source).

5.     RESET/PC6

Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin I/O. Pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin-pin yang terdapatpada port C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak diprogram, maka pin ini akan berfungsi sebagai input reset. Dan jika level tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek dari pulsaminimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi reset meskipun clock-nya tidak bekerja.

6.     Port D (PD7…PD0)

Port D merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor. Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port ini tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada port ini hanya berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan I/O.

7.     AVcc

Pin ini berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk analog saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap saja disarankan untuk menghubungkannya secara terpisah dengan VCC. Jika ADC digunakan, maka AVcc harus dihubungkan ke VCC melalui low pass filter.

8.     AREF

Merupakan pin referensi jika menggunakan ADC

 

Konfigurasi pin ATMega 328P


Arsitektur ATMega 328P


2. Sensor Ultrasonik

Sensor ultrasonik HC-SR04 adalah seri dari sensor jarak dengan gelombang ultrasonik, dimana didalam sensor terdapat dua bagian yaitu transmitter yang berfungsi sebagai pemancar gelombang dan receiver yang berfungsi sebagai penerima gelombang. Sensor ultrasonik HC-SR04 ini bisa digunakan untuk mengukur jarak benda dari 2cm – 400 cm dengan akurasi 3mm. Sensor ultrasonik ini memiliki 4 pin yaitu:

·       Pin VCC sebagai pin masukan tegangan.

·       Pin GND sebagai grounding.

·       Pin Trigger untuk trigger keluarnya sinyal.

·       Pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda.

Dalam hal ini s merupakan jarak benda, v merupakan kecepatan gelombang suara yaitu 344m/detik dan t merupakan waktu tempuh dari saat sinyal ultrasonik dipancarkan hingga kembali ke penerima.

Spesifikasi dari sensor ultrasonik HC-SR04 adalah sebagai berikut:

·       Dimensi : 45 mm (P) x 20 mm (L) x 15 mm (T)

·       Tegangan : 5 V DC

·       Arus pada mode siaga :  <2 mA

·       Arus pada saat deteksi : 15 mA

·       Frekuensi suara : 40 kHz

·       Jangkauan Minimum : 2 cm

·       Jangkauan Maksimum : 400 cm

·       Input Trigger : 10 µS minimum, pulsa level TTL

·       Pulsa Echo : Sinyal level TTL positif, lebar berbanding proporsional dengan jarak yang dideteksi

 

Cara menggunakan sensor ini yaitu: ketika diberikan tegangan positif pada pin Trigger selama 10uS, maka sensor akan mengirimkan 8 step sinyal ultrasonik dengan frekuensi 40kHz. Selanjutnya, sinyal akan diterima pada pin Echo. Untuk mengukur jarak benda yang memantulkan sinyal tersebut, maka selisih waktu ketika mengirim dan menerima sinyal digunakan untuk menentukan jarak benda tersebut (menggunakan rumus diatas).

 


3.  Infra Red Sensor

 

 

Sensor Infrared Proximity atau Sensor Pendeteksi Halangan menggunakan sinar inframerah untuk mendeteksi benda atau permukaan didepannya. Module ini memiliki keunggulan dari segi kemudahan digunakan dan dirakit karena harganya tergolong murah dan dapat dioperasikan dalam tegangan mikrokontroller, seperti Arduino, pada umumnya, yaitu 5 Volt.

 

 

4. Motor Servo
Motor servo adalah jenis motor listrik yang dalam proses kerjanya, menggunakan sistem closed loop. Jadi, motor ini bekerja dengan mekanisme servo. Dimana aktuator putar (motor) pada perangkat tersebut dibuat dengan sistem umpan balik sehingga bagian dari poros motor dan sudutnya dapat diatur dengan mudah.
Teknologi closed loop tertutup, juga memungkinkan motor untuk dapat mengendalikan akselerasi dan kecepatannya dengan tingkat keakuratan yang tinggi.
Kemudian motor listrik tersebut dapat memutar dan mendorong objek dengan presisi yang tinggi melebihi motor biasa. Kontrol servo inilah yang menjadi keutamaan dan membedakannya dari motor jenis lain.


1.    7. Light Emitting Diode (LED)

      LED adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya, LED mempunyai kecenderungan polarisasi. LED mempunyai kutub positif dan negatif (p-n) dan hanya akan menyala bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan semikonduktor yang hanya akan mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah sebaliknya. Bila LED diberikan arus terbalik, hanya akan ada sedikit arus yang melewati LED. Ini menyebabkan LED tidak akan mengeluarkan emisi cahaya.


 



8. Buzzer

Buzzer Arduino adalah salah satu komponen yang biasa dipadukan dalam rangkaian elektronik. Apabila kamu pernah mendengar ada bunyi beep-beep pada perangkat elektronik, maka itu adalah suara buzzer. Penggunaan buzzer biasanya ditemukan pada meteran listrik yang menggunakan pulsa, oven, sepeda motor, jam alarm, bel rumah, suara input keypad, bel sepeda, dan sebagainya. Namun untuk buzzer yang digunakan pada Arduino bukanlah jenis yang sembarangan. Buzzer pada Arduino haruslah memiliki tegangan 5 volt ke bawah. 



9. Resistor 

Resistor merupakan komponen pasif yang memiliki nilai resistansi tertentu dan berfungsi untuk menghambat jumlah arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian. Resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya resistor nilai tetap (fixed resistor), resistor variabel (variabel resistor), thermistor, dan LDR.





Cara membaca nilai resistor :

Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna :

1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.

2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.

3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.

 4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n).

5. Gelang terakhir merupakan nilai toleransi dari resistor.

 



10. Potensiometer 

Potensiometer adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal Potensiometer beserta bentuk dan Simbolnya.

Pada dasarnya bagian-bagian penting dalam Komponen Potensiometer adalah:

-        Penyapu atau disebut juga dengan Wiper

-         Element Resistif

-        Terminal

 

Berdasarkan bentuknya, Potensiometer dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu:

·       Potensiometer Slider, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur dengan cara menggeserkan Wiper-nya dari kiri ke kanan atau dari bawah ke atas sesuai dengan pemasangannya. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk menggeser wiper-nya

·       Potensiometer Rotary, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur dengan cara memutarkan Wiper-nya sepanjang lintasan yang melingkar. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk memutar wiper tersebut. Oleh karena itu, Potensiometer Rotary sering disebut juga dengan Thumbwheel Potentiometer.

·       Potensiometer Trimmer, yaitu Potensiometer yang bentuknya kecil dan harus menggunakan alat khusus seperti Obeng (screwdriver) untuk memutarnya. Potensiometer Trimmer ini biasanya dipasangkan di PCB dan jarang dilakukan pengaturannya.

 

Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif (Resistive). Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah Potensiometer.

Elemen Resistif pada Potensiometer umumnya terbuat dari bahan campuran Metal (logam) dan Keramik ataupun Bahan Karbon (Carbon). Berdasarkan Track (jalur) elemen resistif-nya, Potensiometer dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu Potensiometer Linear (Linear Potentiometer) dan Potensiometer Logaritmik (Logarithmic Potentiometer).

Dengan kemampuan yang dapat mengubah resistansi atau hambatan, Potensiometer sering digunakan dalam rangkaian atau peralatan Elektronika dengan fungsi-fungsi sebagai berikut: ·     

· Sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan Audio/Video seperti Amplifier, Tape Mobil, DVD Player.

· Sebagai Pengatur Tegangan pada Rangkaian Power Supply

· Sebagai Pembagi Tegangan Aplikasi Switch TRIAC

· Digunakan sebagai Joystick pada Tranduser

·  Sebagai Pengendali Level Sinyal


4. Metode Penelitian [Back]
    Gambar Tempat Sampah Pintar




Flow Chart



Gambar Simulasi Proteus






Listing Program

ARDUINO ULTRASONIK
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(10, 9, 7, 6, 5, 4) ;
const int TRIG_PIN = 12;  // pin untuk sensor ultrasonik trigger
const int ECHO_PIN = 11;  // pin untuk sensor ultrasonik echo
const int BUZZER_PIN = 8;  // pin untuk buzzer
long duration, jarak;  // variabel untuk menyimpan pengukuran jarak
bool personDetected = false;  // variabel untuk menyimpan apakah seseorang telah terdeteksi oleh sensor inframerah
int berat;  // variabel untuk menyimpan pengukuran berat
void setup() {
  pinMode(TRIG_PIN, OUTPUT);  // set pin trigger sebagai output
  pinMode(ECHO_PIN, INPUT);  // set pin echo sebagai input
  pinMode(BUZZER_PIN, OUTPUT);  // set pin buzzer sebagai output
  lcd.begin(16, 2);  // inisialisasi LCD
}
void loop() {
  // kode sensor ultrasonik
  digitalWrite(TRIG_PIN, LOW);
  delayMicroseconds(2);
  digitalWrite(TRIG_PIN, HIGH);
  delayMicroseconds(10);
  digitalWrite(TRIG_PIN, LOW);
  duration = pulseIn(ECHO_PIN, HIGH);
  jarak= ((duration*0.034)/2);  // hitung jarak dalam cm
  lcd.clear();
  lcd.print("jarak =");
  lcd.print(jarak);
  if (jarak < 10) {  // jika sampah kurang dari 10 cm
    digitalWrite(BUZZER_PIN, HIGH);  // nyalakan buzzer
    lcd.clear();
    lcd.print("Sampah Penuh");
    lcd.setCursor(0,1);
    lcd.print("jarak =");
    lcd.print(jarak);
    delay (1000);
  } else {
    digitalWrite(BUZZER_PIN, LOW);  // matikan buzzer
  }
  Serial.print("jarak = ");
  Serial.print(jarak);
  Serial.println(" cm");
  delay(200);
}

ARDUINO INFRARED DAN TOUCH SENSOR
#include <Servo.h> // Library servo
const int irSensor = 8; // Pin sensor infra red
const int touchSensor = 6; // Pin sensor touch
const int servoTop = 7; // Pin servo untuk membuka pintu atas tong sampah
const int servoBottom = 5; // Pin servo untuk membuka pintu bawah tong sampah
Servo topServo; // Inisialisasi objek servo untuk pintu atas
Servo bottomServo; // Inisialisasi objek servo untuk pintu bawah
void setup() {
  pinMode(irSensor, INPUT); // Set pin sensor infra red sebagai input
  pinMode(touchSensor, INPUT); // Set pin sensor touch sebagai input
  topServo.attach(servoTop); // Hubungkan servo ke pin 7
  bottomServo.attach(servoBottom); // Hubungkan servo ke pin 5
  topServo.write(0); // Servo menutup pintu atas tong sampah
  bottomServo.write(0); // Servo menutup pintu bawah tong sampah
}
void loop() {
  int irValue = digitalRead(irSensor); // Baca nilai dari sensor infra red
  int touchValue = digitalRead(touchSensor); // Baca nilai dari sensor touch
  if (irValue == HIGH) { // Jika sensor infra red mendeteksi orang
    topServo.write(90); // Servo membuka pintu atas tong sampah
    delay(1000); // Tunggu sebentar sebelum menutup pintu atas
    topServo.write(0); // Servo menutup pintu atas tong sampah
  }
  if (touchValue == HIGH) { // Jika sensor touch aktif
    bottomServo.write(90); // Servo membuka pintu bawah tong sampah
    delay(1000); // Tunggu sebentar sebelum menutup pintu bawah
    bottomServo.write(0); // Servo menutup pintu bawah tong sampah
  }
}
5. Hasil dan Pembahasan[Back]

 Tempat sampah otomatis ini mempunyai prinsip kerja yaitu ketika sensor infrared yang berfungsi sebagai pembuka dan penutup tempat sampah mendeteksi adanya tangan maka motor servo akan bergerak membuka tutup sampah dan didelay sebelum ditutup kembali. Ketika sampah dalam keadaan penuh maka sensor ultrasonik yang berada dibelakang tempat sampah akan mendeteksi pada jangkauan jarak 0 – 10 cm dan akan membuat buzzer berbunyi. Apabila pada jangkauan jarak tersebut tidak terdeteksi sampah maka buzzer tidak akan berbunyi. Pembacaan pada LCD pada saat tidak ada sampah yaitu “MASUKKAN SAMPAH” dan pada saat sampah penuh yaitu


6. Video[Back]







7. Link Download[Back]

file html klik disini
file rangkaian klik disini
video rangkaian klik disini
listing program infrared klik disini
listing program ultrasonik klik disini
file library sensor ultrasonik klik disini
datasheet relay klik disini
datasheet transistor klik disini
datasheet motor dc klik disini
datasheet dioda klik disini
datasheet buzzer klik disini





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Project Demo M4

MODUL 1