APLIKASI ENCODER

APLIKASI ECNODER

[menuju akhir]

SISTEM PERAWATAN AYAM BROILER





1. Tujuan [kembali]

  • Untuk mengetahui dan memahami apa itu LDR, Sensor Infrared, LDR, dan Rain Sensor
  • Untuk mengetahui dan memahami  Aplikasi Encoder-Decoder
  • Dapat membuat rangkaian Aplikasi Encoder-Decoder dengan menggunakan LDR, Sensor Infrared, LDR , dan Rain sensor untuk Sistem Perawatan Ayam Broiler

2. Alat dan Bahan [kembali]

A. Alat
  • Baterai 12 V

Baterai 12 V berfungsi sebagai sumber energi listrik yang digunakan dalam simulasi ini.


  • Power Supply 5V

Power Supply berfungsi sebagai sumber energi listrik untuk menyuplai tegangan atau arus listrik

B. Bahan
  • Resistor 10 K


Specifications  
Resistance (Ohms) 10K
Power (Watts) 0.25W, 1/4W
Tolerance ±5%
Packaging Bulk
Composition Carbon Film
Temperature Coefficient 350ppm/°C
Lead Free Status Lead Free
RoHS Status RoHS Compliant





A. Spesifikasi :

B.  Konfigurasi Pin:

  • Transistor NPN BC547
A. Konfigurasi Pin
1. Collector
2.  Base
3. Emitter

B. Spesifikasi :
Transistor Type : NPN
Voltage – Collector Emitter Breakdown (Max) : 45 V
Current- Collector (Ic) (Max) : 100mA
Power – Max : 625 mW
DC Current Gain (hFE) (Min) @ Ic, Vce : 110 @ 2mA, 5V
Vce Saturation (Max) @ Ib Ic : 300mV, @ 5mA, 100mA
Frequency – Transition : 300MHz
Current- Collector Cutoff (Max) : -
Mounting Type : Through Hole
Package / Case : TO-226-3, TO-92-3 (TO-226AA) Formed Leads
Packaging : Tape & Box (TB
Lead Free Status : Lead Free
RoHs Status : RoHs Compliant

  • Sensor Infrared

A. Konfigurasi Pin

Pin Name

Description

VCC

Power Supply Input

GND

Power Supply Ground

OUT

Active High Output


B. Spesifikasi
  • 5VDC Operating voltage

  • I/O pins are 5V and 3.3V compliant

  • Range: Up to 20cm

  • Adjustable Sensing range

  • Built-in Ambient Light Sensor

  • 20mA supply current

  • Mounting hole

  • Size: 50 x 20 x 10 mm (L x B x H)

  •  Hole size: φ2.5mm

C. Grafik Respon
Gambar grafik respon Sensor Infrared

LDR (Light Dependent Resistor)



Spesifikasi LDR :

        ·         Tegangan maksimum (DC): 150V.

        ·         Konsumsi arus maksimum: 100mW.

        ·         Tingkatan Resistansi/Tahanan : 10Ω sampai 100KΩ

        ·         Puncak spektral: 540nm (ukuran gelombang cahaya)

        ·         Waktu Respon Sensor : 20ms – 30ms.


                         Konfigurasi LDR:

C. Grafik Respon



  • Relay 12V

A. Konfigurasi PIN Relay

Nomor PIN

Nama Pin

Deskripsi

1

Coil End 1

Digunakan untuk memicu (On / Off) Relay, Biasanya satu ujung terhubung ke 12V dan ujung lainnya ke ground

2

Coil End 2

Digunakan untuk memicu (On / Off) Relay, Biasanya satu ujung terhubung ke 12V dan ujung lainnya ke ground

3

Common (COM)

Common terhubung ke salah satu Ujung Beban yang akan dikontrol

4

Normally Close (NC)

Ujung lain dari beban terhubung ke NO atau NC. Jika terhubung ke NC beban tetap terhubung sebelum pemicu

5

Normally Open (NO)

Ujung lain dari beban terhubung ke NO atau NC. Jika terhubung ke NO, beban tetap terputus sebelum pemicu

B. Spesifikasi :
  • Trigger Voltage (Voltage across coil) : 12V DC
  • Trigger Current (Nominal current) : 70mA
  • Maximum AC load current: 10A @ 250/125V AC
  • Maximum DC load current: 10A @ 30/28V DC
  • Compact 5-pin configuration with plastic moulding
  • Operating time: 10msec Release time: 5msec
  • Maximum switching: 300 operating/minute (mechanically)


    • LED

      a. Spesifikasi :

      * Superior weather resistance

      * 5mm Round Standard Directivity

      * UV Resistant Eproxy

      * Forward Current (IF): 30mA

      * Forward Voltage (VF): 1.8V to 2.4V

      * Reverse Voltage: 5V

      * Operating Temperature: -30℃ to +85℃

      * Storage Temperature: -40℃ to +100℃

      * Luminous Intensity: 20mcd

      b. Konfigurasi Pin :  

      * Pin 1 : Positive terminal of LED

      * Pin 2 : Negative terminal of LED

     

    • Motor DC



    A. Konfigurasi PIN

    No:

    Pin Name

    Description

    1

    Terminal 1

    A normal DC motor would have only two terminals. Since these terminals are connected together only through a coil they have not polarity. Revering the connection will only reverse the direction of the motor

    2

    Terminal 2

     

    • Voltmeter

    Volt meter DC merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui beda potensial tegangan DC antara 2 titik pada suatu beban listrik atau rangkaian elektronika.


    • Logic State

    • Ground
    Ground Berfungsi sebagai untuk meniadakan beda potensial dengan mengalirkan arus sisa dari kebocoran tegangan atau arus pada rangkaian


    3. Dasar Teori [kembali]

    • RESISTOR 

    Resistor merupakan komponen elektronika dasar yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian.Sesuai dengan namanya, resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Resistor memiliki simbol seperti gambar dibawah ini :


    Simbol Resistor

    Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan Hukum OHM :


    Dimana V adalah tegangan,  I adalah kuat arus, dan R adalah Hambatan.

    Di dalam resistor, terdapat ketentuan untuk membaca nilai resistor yang diwakili dengan kode warna dengan ketentuan di bawah ini :



    Sebagian besar resistor yang kita lihat memiliki empat pita berwarna . Oleh karena itu ada cara membacanya seperti ketentuan dibawah ini :
    1. Dua pita pertama dan kedua menentukan nilai dari resistansi
    2. Pita ketiga menentukan faktor pengali, yang akan memberikan nilai resistansi.
    3. Dan terakhir, pita keempat menentukan nilai toleransi.


    Rumus Resistor:

    Seri : Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn

    Dimana :
    Rtotal = Total Nilai Resistor
    R1 = Resistor ke-1
    R2 = Resistor ke-2
    R3 = Resistor ke-3
    Rn = Resistor ke-n

    Paralel: 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn

    Dimana :
    Rtotal = Total Nilai Resistor
    R1 = Resistor ke-1
    R2 = Resistor ke-2
    R3 = Resistor ke-3
    Rn = Resistor ke-n


    • Dioda
    Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang masing-masing diberi doping (penambahan material) yang berbeda, dan tambahan material konduktor untuk mengalirkan listrik.Dioda memiliki simbol sebagai berikut :
    Gambar Simbol Dioda

    Cara Kerja Dioda

    Secara sederhana, cara kerja dioda dapat dijelaskan dalam tiga kondisi, yaitu kondisi tanpa tegangan (unbiased), diberikan tegangan positif (forward biased), dan tegangan negatif (reverse biased).


    3. Rumus

    rumus

    • Transistor NPN
    Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Kapasitor NPN memiliki simbol seperti gambar di bawah ini:
    Simbol Transistor NPN BC547


    Terdapat rumus rumus dalam mencari transistor seperti rumus di bawah ini:

    Rumus dari Transitor adalah :

    hFE = iC/iB

    dimana, iC = perubahan arus kolektor 

    iB = perubahan arus basis 

    hFE = arus yang dicapai


    Rumus dari Transitor adalah :

    Karakteristik Input

    Transistor adalah komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP. Transistor memiliki dua sambungan: satu antara emitter dan basis, dan yang lain antara kolektor dan basis. Karena itu, sebuah transistor seperti dua buah dioda yang saling bertolak belakang yaitu dioda emitter-basis, atau disingkat dengan emitter dioda dan dioda kolektor-basis, atau disingkat dengan dioda kolektor.

    Bagian emitter-basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda emitter-basis dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus terhadap tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat.

     Karakteristik Output

    Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi yang berbeda yaitu daerah aktif, daerah saturasi, daerah cutoff, dan daerah breakdown. Jika transistor digunakan sebagai penguat, transistor bekerja pada daerah aktif. Jika transistor digunakan pada rangkaian digital, transistor biasanya beroperasi pada daerah saturasi dan cutoff. Daerah breakdown biasanya dihindari karena resiko transistor menjadi hancur terlalu besar.

    Gelombang I/O Transistor


    • Sensor Infrared
    Sensor Infrared adalah komponen elektronika yang dapat mendeteksi benda ketika cahaya infra merah terhalangi oleh benda. Sensor infared terdiri dari led infrared sebagai pemancar sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau inframerah modul yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar. Sensor infrared memiliki simbol seperti gambar di bawah ini :


    Prinsip Kerja Sensor Infrared
     



    Gambar 1. Ilustrasi prinsip kerja sensor infrared

    Ketika pemancar IR memancarkan radiasi, ia mencapai objek dan beberapa radiasi memantulkan kembali ke penerima IR. Berdasarkan intensitas penerimaan oleh penerima IR, output dari sensor ditentukan.


    Gambar 2. Rangkaian dasar sensor infrared common emitter yang menggunakan led infrared dan fototransistor 


    Grafik Respon Sensor Infrared
     

    Gambar 4. Grafik respon sensor infrared

    Grafik menunjukkan hubungan antara resistansi dan jarak potensial untuk sensitivitas rentang antara pemancar dan penerima inframerah. Resistor yang digunakan pada sensor mempengaruhi intensitas cahaya inframerah keluar dari pemancar. Semakin tinggi resistansi yang digunakan, semakin pendek jarak IR Receiver yang mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih rendah dari IR Transmitter. Sementara semakin rendah resistansi yang digunakan, semakin jauh jarak IR Receiver mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih tinggi dari IR Transmitter.

    • LDR

    LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini. LDR juga dapat digunakan sebagai sensor cahaya. Perlu diketahui bahwa nilai resistansi dari sensor ini sangat bergantung pada intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka akan semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya jika semakin sedikit cahaya yang mengenai sensor (gelap), maka nilai hambatannya akan menjadi semakin besar sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat.


    Simbol LDR di proteus :




    • Rain Sensor
    Rain sensor atau sensor hujan adalah jenis sensor yang berfungsi mendeteksi terjadinya hujan atau tidak. Pada sensor ini, terdapat integrated circuit atau IC (komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor, dan lain-lain) komparator yang berfungsi memberikan sinyal berupa logika ‘on’ dan ‘off’

                



    • Relay
    Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A. Relay memiliki simbol seperti gambar di bawah ini :
    Gambar Simbol Relay

       
    Kapasitas Pengalihan Maksimum:

    Cara Kerja Relay :
    1. Apabila coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya elektromagnetik yang dapat menarik armature untuk merubah switch contact point.
    2. Apabila coil tersebut sudah tidak dialiri arus listrik, maka Armature akan kembali lagi ke posisi Normally Close.
    3. Umumnya, coil yang digunakan oleh relay untuk mengubah switch contact point ke posisi NC hanya membutuhkan arus listrik yang kecil.


      • Light Emitting Code (LED)
        Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.

          Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya.  Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.

      Simbol dan Bentuk LED (Light Emitting Diode)Bentuk dan Simbol LED (Light Emitting Diode)


      Cara Kerja LED (Light Emitting Diode)

      Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.

      LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).

      Cara kerja LED (Light Emitting Diode)

      LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi cahaya


      • Motor DC
           Motor DC adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya.
      Simbol DC Motor :



      Cara Kerja Motor DC :
              Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.Kecepatan putar motor DC (N) dirumuskan dengan Persamaan berikut.

      • Logic State


      Gerbang logika atau logic State adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika Boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang Logika beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner yaitu bilangan yang hanya memiliki 2 kode simbol yakni 0 dan 1 dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean.

      4. Percobaan [kembali]

      A. Prosedur Percobaan

      Step 1:SUSUN dan SIAPKAN KOMPONEN 

      Step 2:RANGKAI KOMPONEN

      Step 3: BUAT SIMULASI PADA PROTEUS

      Step 4: MENCOBA RANGKAIAN

      Step 5: MENERAPKAN RANGKAIAN


      B. Rangkaian Simulasi
      • Foto Rangkaian


      Saat Sensor Infrared dan Sensor LDR belum mendeteksi minum sudah habis dan belum mendeteksi cahaya






      Saat Sensor Infrared ,Sensor LDR, Sensor hujan sudah mendeteksi minum sudah habis dan hari sudah siang dan cuaca panas

      • Prinsip Kerja
      A. Prinsip Kerja Sensor Infrared
      Saat test pin berlogika 0, maka sensor mendeteksi air minum telah habis. Dikarenakan tidak ada pantulan ke sensor. dikarenakan berlogika 0 maka tidak ada tegangan yang keluar dair kaki vout sensor infrared. Sehingga diteruskan ke kaki NOT dan  kaki NOT mengubah input yang awalnya berlogika 0 menjadi 1. Kemudian diteruskan ke salah satu kaki input gerbang logika NAND dan AND dan kaki satunya lagi dihubungkan ke VCC. Pada kaki NAND memiliki prinsip yang berlawanan dengan gerbang AND dan pada gerbang NAND mengeluarkan output 0 kemudian gerbang AND mengeluarkan output 1. Pada gerbang NAND diteruskan ke input S flipflop dan gerbang AND diteruskan ke input R flipflop. sehingga pada gerbang Q dan Q' berlogika 0 dan 1. Pada Q' yang berlogika 1 diteruskan ke resistor R3 dan ke emittor transistor dimana tegangan yang masuk dimana tegangannya cukup untuk mengaktifkan transistor sehingga arus berjalanan dari Vcc - relay - colektor - emitor dan basis kemuadian ke ground. dikarenakan adanya tegangan yang mengalir dari VCC ke relay dan menyebabkan switch berpindah dan motor untuk pemberian minum bergerak.

      Kemudian pada kaki Q diteruskan ke salah satu kaki gerbang XNOR dan NOR. 

      B. Prinsip Kerja Sensor LDR 
      Pada saat LDR  mendeteksi adanya cahaya maka output yang keluar berlogika 1 dan kemudian diteruskan ke salah satu kaki input gerbang NAND dan AND kemudian kaki satunya lagi dihubungkan ke VCC. Sehingga pada kaki input gerbang NAND keduanya berlogika 1 maka outputnya berlogika 0. Pada gerbang AND kedua inputnya berlogika 1 maka outputnya berlogika 1. output pada gerbang NAND diteruskan ke kaki s flipflop dan output gerbang AND diteruskan ke kaki R flipflop. Kaki Q dan Q' berlogika 0 dan 1. Kemudian kaki Q' diteruskan ke resistor R1 dan ke transistor. Dikarenakan arus yang mengalir cukup untuk mengaktifkan transistor maka arus mengalir dari Vcc ke relay ke kaki colektor kemudian ke emittor dan terakhir ke ground. Oleh karena itu switch berpindah dan tegangan mengalir ke motor pembuka tempat makan.

      Kaki Q pada sensor infrared dan pada sensor cahaya tersebut dihubungkan ke XNOR dan NOR. Output gerbang XNOR dihubungkan ke input 1 dan output pada gerbang NOR dihubungkan ke input 2. Input yang lain dihubungkan ke VCC. Kemudian dikarenakan pada gerbang XNOR outputnya o maka input pada encoder juga 0 dan pada gerbang NOR inputnya 1 maka pada encoder juga 1. Kemudian Outputnya berupa Q0,Q1,Q2,Q3. Dimana Masing-masingnya berlogika 0,1,1,1. Kemudian outputnya tersebut dihubungkan ke 7 segment dimana jika pada 7 segment tertera angka 0 maka artinya 0 motor yang aktif, jika tertera angka 1 artinya 1 motor yang aktif dan jika tertera angka 2 maka 2 motor yang aktif.

      C.Prinsip Kerja Sensor Rain

      Pada saat rain sensor berlogika 0 maka disaat itu sensor tidak mendeteksi adanya hujan. Sehingga output yang keluar dari sensor berlogika 0. Kemudian akan diteruskan ke salah satu kaki input gerbang NAND dan outputnya akan dihubungkan ke kedua kaki flipfliop yaitu kaki S dan kaki R. Dimana kaki R dihibungkan terlebih dahulu ke NOT kemudian baru dihubungkan ke kaki R tujuan agar jika output pada gerbang logika NAND tersebut bernilai 1 maka akan dibalik menjadi berlogika 0.Kemudian kaki Q yang berlogika 1 dihibungkan ke resistor R7 dan diteruskan ke transistor, karena jumlah tegangan yang masuk mencukupi maka transistor aktif dan arus mengalir dari VCC ke relay ke kaki kolektor kemudian emittor dan ke ground sehingga menyebabkan switch berpindah dan arus mengalir ke motor penggerak FAN 3. kaki Q' yang berlogia 0 dihubungkan ke encoder di kaki input 3 dan diteruskan ke 7 segment yang akan menunjukkan jumlah kipas yang hidup. JIka tertera 3 maka artinya 3 kipas menyala dan begitu seterusnya.

      D.Prinsip Kerja Sensor Suhu

      pada saat suhu >22 maka tegangan  akan mengalir ke rangkaian op amp dimana output op amp tersebut dihubungkan ke resistor R5 dan kemudian ke transistor Q3. Dikarenakan tegangan yang mengalir cukup untuk mengaktifkan transistor maka arus mengalir dari VCC kemudian ke relay ke kaki kolektor, kaki emitor dan ke ground sehingga menyebabkan switch berpindah dan mengaktifkan FAN 2. Kemudian Fan 2 dihubungkan ke salah satu kaki gerbang XNOR dan gerbang NOR. Pada gerbang XNOR mengeluarkan ouput berlogika 1 dan diteruskan ke kaki input gerbang NAND dan juga ke kaki input 1 encoder. Kemudian PAda gerbang NAND outputnya berlogika 1 dan diteruskan ke kaki 2 encoder

      5. Video [kembali]





      6. Contoh Soal [kembali]
      1.     Rangkaian logika kombinasional yang untuk megubah sinyal cacah aktif kedalam sinyal binary adalah
      A.Decoder
      B.Encoder
      C.Multiplexer
      D.Demultiplexer
      E.Adder

      2. 
      Tabel kebenaran diatas merupakan table kebenaran dari rangkaian logika kombinasional
      A.Decoder
      B.Encoder
      C.Multiplexer
      D.Demultiplexer
      E.Adder



      7. Link Download [kembali]



      [menuju awal]

      Komentar

      Postingan populer dari blog ini

      TUGAS BESAR UP UC

      MODUL 1

      MODUL 1 GERBANG LOGIKA DASAR & MONOSTABLE MULTIVIBRATOR